Dulu saya suka memandang sebelah mata para pedagang keset di pasar Singosari dekat rumah saya. Menurut saya kesetnya gak nyeni dan acak adul karena terbuat dari kain warna-warni tak serasi yang saya yakin berasal dari sisa2 pernjait-njaitan. Istilahnya saya ngentengin lah bahwa keset itu gampang bikinnya dan murah bahannya.
Nah, berbekal kesombongan, saya berniat membuat keset (yang gak ada tulisan “welcome”nya :p). Saya lagi perlu keset di depan dapur supaya saat masuk ke ruang tamu kaki saya tidak mengotori karpet di ruang tamu. Ada kain handuk bekas bikin keset di kamar mandi plus kain sisa rok Mbak India depan unit saya. Lumayan panjang kainnya. Dan meniru mas2 penjual keset, saya tak peduli warna kain apakah serasi atau gak. Asal nyerap air maka saya pakai saja hahahaha…
Saya mulai dengan menyiapkan kain berbentuk persegi panjang dari kain handuk. Dua lembar kain handuk saya satukan seperti membuat sarung bantal. Kemudian dibalik sehingga jahitan tidak kelihatan dan dijahit pinggir2nya. Oke, jadilah bagian bawah keset. Selanjutnya saya potong kotak2 kain sisa rok Gitika, tetangga saya. Saya tekuk diagonal membentuk segitiga yang kemudian ditekuk lagi membentuk segitiga yang lebih kecil. Istilah murid saya dibikin “spike”. Segitiga2 ini saya jahit sepanjang pinggiran bagian bawah keset. Terus sampe menutupi bagian pinggir. Dilanjutkan dengan membuat lajur kedua, ketiga dan seterusnya sampe ke bagian tengah. Ternyata….njait ginian gak mudah bagi saya :(. Setengah mati saya puter2 kainnya supaya spike2 tetap rapi dan terjait dengan sempurna. Apa daya…tidak rapi saudara2. Ada bagian spike yang gak terjait sehingga segitiganya jebol kwkwkw. But whatever, its ok for me. And also for my husband, he wont even notice it. Or even worse, he won’t even realise I made the keset :(.
Lajur2 segitiga selesai maka selanjutnya saya pasang bagian tengah keset. Gampang saja kalo yang ini. Kain kotak disesuaikan ukurannya sehingga menutupi bagian bawah spike lajur terakhir dan dijahit zigzag sehingga bagian tengah keset rapi. Then…here it is. My keset, cheap enough krn dr bahan2 buangan. Tapiii..saya janji gak akan memandang sebelah mata mas2 penjual keset. Or to be precise anyone who made the keset. Gak gampang ternyata njaitnya :(. Gitu murah banget harga jualnya. Ah sesama penjahit, saya prihatin juga memikirkan nasib para buruh njait. Semoga Allah selalu memperlancar rejeki para penjahit. Aamiin…
Melbourne, 20 Desember 2013
Salam