Monthly Archives: September 2014

Tutup Gelas Cantik

Standard

Buka-buka file FB lama jadi ingat jaman mencoba berwirausaha dengan adik saya Eka Wahyu Miratih. Sepertinya kami berdua penyuka pernak-pernik craft. Jadilah kami berkolaborasi membuat tutup gelas cantik dan menjualnya. Ibu mertua saya yang mengajari cara membuat hasta karya ini. Belum sempat berkembang usaha bersama ini harus kami sudahi karena kesibukan masing-masing. Juga saya sudah harus berangkat ke Melbourne untuk sekolah lagi. Tapi kami berdua berhasil berkolaborasi membuat banyak tutup gelas cantik untuk souvenir nikahan saya sendiri. Waktu itu kami menyiapkan sekitar 500 biji tutup gelas untuk dijadikan souvenir. Alhamdulillah kreasi sendiri bisa ikut mensukseskan kisah hidup hehehe…

Ini dia sedikit foto-foto nikahan saya dengan mas Dian pada 4 September 2011 yang lalu.

329345_10150321203536799_153159043_o301256_10150321209556799_2065701891_n

294331_10150321210021799_44675710_n(1)

321565_10150321209341799_950348577_n

Sedangkan contoh tutup gelas yang kami buat adalah sebagai berikut :

227434_10150174110776799_8372996_n 228245_10150174110846799_961942_n 230149_10150174111106799_2427060_n 247858_10150205425971799_4345143_n 247858_10150205425976799_6327227_n 250363_10150205426491799_5197240_n 250363_10150205426496799_5399719_n 251194_10150205431166799_4394689_n 251194_10150205431171799_4499268_n 251194_10150205431181799_4814335_n

Bagaimana cara membuatnya?

Kami membuat dari tutup gelas plastik murah meriah, kain (ada yang sengaja kami beli baru atau kain sisa-sisa jaitan), manik-manik emas maupun perak, bunga dan daun siap pake yang bisa dibeli di toko-toko asesoris menjahit serta lem tembak sebagai perekat.

Pertama kami potong kain berbentuk bujur sangkar dengan ukuran selebar tutup gelas. Sengaja agak kami lebihkan besarnya untuk memastikan kain cukup menutupi tutup gelas. Selanjutnya tepat di tengah-tengah bujur sangkar tersebut kain digunting. Guntingan ini membentuk silang di tengah. Guntingan tidak perlu terlalu lebar asal bagian pegangan tutup gelas bisa masuk. Selanjutnya kain yang sudah tergunting tengahnya dipasang di bagian atas tutup gelas. Dengan adanya guntingan maka bagian pegangan tutup gelas muncul di tengah lingkaran sementara kain ditarik ke pinggir-pinggir tutup gelas supaya bisa menutup bagian atas tutup gelas dengan rapi. Sisa-sisa kain kemudian digunting mengikuti lingkaran tutup gelas. Oya, sebelumnya sepanjang pinggir tutup gelas diberi lem untuk merekatkan kain ke tutup gelas. Jika ingin membuat tutup gelas dengan aksen jaring-jaring, maka setelah kain terpasang rapi selanjutnya kain jaring dipasang di atasnya seperti cara memasang kain di bawahnya. Lalu pinggiran tutup gelas diberi hiasan manik-manik emas maupun silver dengan bantuan lem tembak.

Langkah kedua adalah menghias bagian pegangan tutup gelas. Sama dengan pinggiran tutup gelas, pegangan tutup gelas dihias dengan manik-manik. Kami pastikan manik-manik menutup rapi pegangan tutup gelas dan juga guntingan kain di tengah-tengah. Untuk mempermanis kami pasang daun dan bunga siap pakai. Jadi deh.

Satu persatu tutup gelas kami masukkan plastik dan diikat dengan kawat emas sebagai pemanis. Pretty… 🙂

Hope it gives you idea!

Melbourne, 21 Sept 2014

Salam

Ramadhan Mubarak

Standard

This time I write this post in English. One of my friends from Bangladesh would like to know how I made those little decorations to welcome Ramadhan in my house. Write in English will be beneficial for her then 🙂

Ramadhan has come this year. We are lucky enough to experience Ramadhan in Australia during winter and not in summer like some of our friends in Europe. They have to fast for more than 16 hours while here we fast for only about 10 hours. And that must be hard for my friends in Europe. May Allah make it easy for them. Aamiin..

Alright, now lets get down to business. For this Ramadhan, I’d like to decorate my house to welcome the fully-blessed month. It is a sunnah to rejoice Ramadhan so I decided to make some decorations from left-over fabrics and felt.

First, I made circles both from fabrics and from a light-weight interfacing. I used a little bowl as a guidance to make the circle. The radius was around 10 cm. Since I used left-over fabrics, sometimes the fabric was too small so I could not make a circle from it. So I joined the fabric and made a square in which its length was more than the radius of my little bowl. It does not matter if the fabric does not perfectly match as long as it has the dimension that is enough to make a square.

WP_20140628_001WP_20140628_003

Second, I prepare the letter pattern from paper. I just print it from my computer with the font that I prefer. I chose the font which was not too complicated in shape to make me easier to sew. Also I printed the letter with large size so it is visible from distance.

WP_20140628_006WP_20140628_007

Third, I cut felt based on the letter pattern. I chose felt color that was suitable with the circle color. So, choose the color as pretty as you want :). Then, I sew the felt letter to the fabric. I used straight stitches with coordinating thread.

WP_20140628_008

The fourth step was to glue the interfacing to the back of the fabric. This interfacing will reinforce the fabric so it has more solid structure. For this purpose, we can choose light or heavy weight interfacing. Why? because we don’t need to fold the fabric after it is glued so it does not matter whether the interfacing is light or heavy weight. By the way, the heavier the weight of the interfacing, the stiffer the fabric will be. So it is really depend on what you prefer whether you want a very solid structure or just enough to give some stiffness.

This interfacing has glue in one side so when we iron it, it will stick to fabric. The glued side is the shiny side. This shiny stuff is the glue that will melt as soon as we put heat on it. Face the glued side of the interfacing to the back of the fabric and iron it from the pretty side of the fabric. Or vice versa, you can iron it from the non-glued side of the interfacing. Just make sure that the glued side of the interfacing meet with the back side of the fabric. Otherwise you will find the glue melt to the iron surface :(. Once the interfacing stick to the fabric, then we can cut the excess fabric or interfacing so we get the perfect circle.

WP_20140629_001

Now, the fifth step is to sew the edge of the circle. I used zig zag stitches here. This stitches will hold together the fabric and interfacing. Don’t forget to stitch back and forward in the beginning of the stitches to secure it.

WP_20140629_004 WP_20140629_005

The last part was to put safety pin to hang the circle with the letter. And decorate your house with it.

WP_20140629_007

RAMADHAN MUBARAK!

WP_20140629_009 10444383_10152278061476799_1643355651764334085_n

Melbourne, 20 Sept 2014

Salam

Kalung Manik dari Makcik

Standard

Senangnya saya mendapat kesempatan walau sebentar untuk berkunjung ke Flores di bulan Maret-April 2014 lalu. Bertemu orang tua, kakak dan adik saya. Its such a heaven untuk bisa berkumpul dengan keluarga setelah hampir dua tahun saya tidak bertemu mereka. Kepulangan kami kali ini sebenarnya bukan untuk liburan. Berita sedih datang dari tanah air waktu itu. Bapak mertua saya meninggal dunia dikarenakan sakit. Berita yang cukup mengejutkan karena beliau tidak sakit sebelumnya. Namun Allah sudah berkehendak untuk memanggil beliau ke sisiNya. Such a hard time for both of us especially for my husband. Setelah semingguan kami di Solo mengikuti tahlilan untuk Alm. Bapak Soepratno, selanjutnya kami mampir sebentar ke Flores untuk bertemu keluarga saya. Mungkin juga sedikit hiburan untuk suami. Jalan-jalan ke pedalaman.

Awalnya kami mendarat di Kupang dari Yogyakarta. Menginap semalam di Kupang dan melanjutkan perjalanan ke Larantuka di pagi harinya. Mendarat di bandara Gewayantana sekitar jam 9 pagi, adik saya sudah menunggu di bandara. Bersama kami menuju rumah kontrakan adik saya. Melepas rindu sebentar, sarapan dan ngobrol-ngobrol dengan adik dan istrinya.

IMG_2370

TransNusa dari Kupang ke Larantuka

IMG_2372

Bandara Gewayantana Larantuka

Selanjutnya kami naik kapal kayu menyeberang di Tanah Merah menuju pulau abah ibu saya di Adonara.

IMG_2375

Pak Dian tercinta

IMG_2376

Adik dan istrinya

IMG_2377

me and my lil bro

Di ujung penyeberangan sudah menunggu mobil pick up yang sudah dipesan abah saya untuk menjemput kami. Hampir sejam kami naik pick up sampailah di rumah abah ibu saya. Owww…so happy. I miss my parents so bad and so it was a great time for me. Dua hari kami habiskan di kampung. Melihat renovasi rumah abah ibu, masak pisang goreng, bakar ikan, liat bebek peliharaan ibu dan mengunjungi kandang kambing peliharaan abah.

WP_20140330_003WP_20140330_006WP_20140330_005WP_20140330_010

rumah abah ibu yang masih dalam tahap renovasi

WP_20140330_033

ibu dan dapur barunya

WP_20140330_016

ibu di dapur lama

WP_20140330_028

ibu dan kebunnya di belakang rumah

WP_20140330_019

bebek-bebek peliharaan ibu

IMG_2399

bunga desa yang membengkak kwkwkw….dengan parang, senjata khas orang Flores, di pathok Dusun Tada Desa Wewit

IMG_2419

abah dan kambing-kambing peliharaannya

IMG_2431

Pak Dian dan kambing-kambing mertua

IMG_2440

us

IMG_2446

pulang pergi menuju kebun dan kandang kambing naik pick up

IMG_2449

dengan ibu yang teler kecapekan

IMG_2435

pose depan rumah kosong di kebun

WP_20140329_009

bakar ikan dalam rumah hehehe

Juga sholat berjamaah dan mengaji dengan anak-anak di masjid waqaf kakek saya yang berada tak jauh dari rumah abah ibu. Selepas mengaji iqro’ mereka membaca buku hasil donasi beberapa teman saya dan makan malam di rumah.

WP_20140328_005IMG_2390IMG_2387

Bersama abah ibu selanjutnya kami menuju rumah kakak saya di Lembata. Dia sedang hamil besar hampir melahirkan waktu itu. Naik kapal kayu dari Waiwerang kami berangkat pagi-pagi. Setelah 4 jam kemudian kami sampai di Lembata.

WP_20140331_003

naik truk menuju pelabuhan

WP_20140331_006

di Terong menunggu kapal ke Lembata

WP_20140331_005

WP_20140331_010WP_20140331_009

Di sana abah menyembelih kambing untuk kami sate hahaha….Adik saya dan istrinya menyusul besoknya. Bersama kami sibuk masak gule, mbakar sate dan tentu saja bercengkerama selayaknya dulu saat kami masih bersama. what a family.

WP_20140401_001 WP_20140401_004WP_20140401_015

WP_20140401_014

pesta sate

WP_20140401_011

three of us, Faridah Ningsih AS, Zubaidah Ningsih AS dan Fakhruddin Khasbullah Saleh Atasoge

Kami juga menikmati wisata pasar malam dimana kami bisa membeli ikan dan langsung dibakar dengan bumbu yang sedaaaaap.

WP_20140331_020

pasar di Lembata

WP_20140331_021

beli ikan langsung dimasak

WP_20140331_026

makan makan ikan bakar hasil beli di pasar

Nah apa bagian craftingnya? Tidak banyak sebenarnya secara kami berangkat mendadak. Tak banyak yang bisa saya bawa untuk keponakan-keponakan saya. Hanya beberapa buku, boneka barbie dan sekotak manik-manik kayu yang saya beli di Solo. Manik-manik ini bisa dirangkai untuk dijadikan kalung, gelang atau asesoris lainnya. Manik-manik berbagai warna ini sudah jadi tinggal dimasukkan senar plastik untuk kemudian dijadikan kalung. Jadi bukan yang murni handmade buatan makcik buat ponakan-ponakannya hehehe…tapi gakpapa lumayan bikin mereka sibuk. Ini dia foto-foto mereka bergaya dengan kalung manik yang mereka buat sendiri.

WP_20140331_016 WP_20140331_014 WP_20140331_011

Dan kalung tetap dipake saat main jual-jualan dengan makcik besoknya.

WP_20140402_012 WP_20140402_011 WP_20140402_010

Dan akhirnya waktu untuk kembali ke Melbourne telah datang. We have to say goodbye to our family. Takpapa, insyaAllah segera kelar sekolahnya dan balik lagi ke Indonesia.

our family

our family

Till we meet again.

di bandara Wunopito Lembata untuk selanjutnya terbang ke Kupang-Denpasar-Melbourne

di bandara Wunopito Lembata untuk selanjutnya terbang ke Kupang-Denpasar-Melbourne

Melburne, 14 Sept 2014

Salam

Memasang pelipit

Standard

Oke, sekarang ke tahap bagaimana memasang pelipit ke bahan jaitan. Tutorial ini dibuat ketika saya sedang menjahit tas untuk laptop saya. Hasil akhirnya seperti ini.

WP_20140802_007

Anda perhatikan bahwa pinggiran tas laptop ini saya beri pelipit dengan lebar kira-kira 1 cm. Selain itu bagian saku di tas laptop ini juga saya pasangi pelipit.

WP_20140802_006 WP_20140802_005 WP_20140802_004

Saya akan mulai dengan cara memberi pelipit ke bagian dalam tas dimana kain motif bunga saya beri pelipit kuning. Demikian juga dengan bagian saku yang sedianya saya jadikan tempat menyimpan kabel charger. Saya membuat dari kain kuning yang diberi pelipit kain motif bunga. Pada bagian ini mudah saja kita memasang pelipit karena saku bentuknya memanjang tanpa pojokan. Maka saya memasang pelipit menggunakan mesin jahit tanpa jahit tangan. Bagaimana caranya?

1. Karena saya ingin jahitan pelipit terlihat dari depan, maka saya memasang pelipit dari bagian belakang saku. Mengapa?   Karena dengan demikian maka pelipit akan terjahit di bagian belakang terlebih dahulu dan selanjutnya separuh bagian kain pelipit saya tekuk ke depan. Intinya adalah kita menjepit bahan jaitan sehingga tertutup dari dua sisi oleh pelipit. Jika kita ingin jahitan terlihat dari depan maka kita mulai menjahit pelipit dari belakang. Jika kita ingin jahitan tidak terlihat dari depan maka kita jahit pelipit dari depan.

WP_20140801_018 puterWP_20140801_021

Coba anda perhatikan foto di atas baik-baik. Kali ini saya ingin memberi pelipit di kain motif bunga dimana bagian depan adalah kain motif bunga sedangkan bagian belakang adalah kain polos kuning (kain yang sama dengan pelipit). Pelipit saya tempelkan dengan kain polos kuning. Bagian bagus kain polos kuning bertemu dengan bagian bagus pelipit. Bagian jelek pelipit berada di atas sedangkan bagian depan kain motif bunga berada di bagian bawah. Tentu anda masih ingat bukan bahwa setelah disetrika akan ada 3 garis yang membagi pelipit menjadi 3 bagian sama lebar. Jarum pentul menunjukan posisi awal jahitan. Saya menjahit lurus sesuai garis terluar pelipit. Jangan lupa menjahit maju-mundur di awal dan akhir jahitan sehingga jahitan aman dan tidak mudah lepas.

2. Setelah terjahit, baliklah kain pelipit sehingga sekarang bagian bagus kain (kain motif bunga) berada di bagian depan.

WP_20140801_023Selanjutnya tekuk kain pelipit mengikuti garis-garis pelipit. Tekukan pertama dan kedua pelipit akan berada di bagian bawah (menempel di kain kuning polos) sedangkan tekukan ketiga dan keempat akan menempel ke bagian kain motif bunga.

WP_20140801_024WP_20140801_025

3. Jahit kain pelipit dari atas dengan memastikan bahwa kain pelipit bagian bawah tidak ikut terjahit. Ini bagian yang cukup sulit karena jarak jahitan di atas tidak boleh terlalu jauh dari pinggir kain pelipit namun tidak boleh menindih kain pelipit di belakang. So, little bit tricky. Saya meraba-raba kain pelipit bawah saya demi memastikan bahwa jahitan tidak menindih. Dan tidak berhasil saudara-saudara. Bagian belakang pelipit saya masih tertindih hahaha…takpapalah, toh tas buat dipake sendiri :D. Cara memasang pelipit ini saya praktekkan untuk memasang pelipit di saku tas laptop saya. Hasilnya seperti foto di bawah ini.

WP_20140801_027

Oke, lalu bagaimana cara memasang pelipit sekeliling tas laptop saya?

Cara memasang pelipit sekeliling tas laptop sama dengan cara memasang pelipit seperti saya jelaskan di atas. Karena pelilpit dipasang mengelilingi tas laptop maka ada pertemuan antara ujung-ujung pelipit. Untuk merapikannya maka pertama kali kita memasang pelipit ujung kain kita lipat ke dalam seperti pada foto di bawah ini. Setelah pelipit dijahit sekeliling tas, maka ujung terakhir kita pasang bertindihan dengan ujung awal yang telah kita tekuk. Jadi saat kita tekuk dua kali pelipit mengikuti garis-garis hasil setrikaan, maka pertemuan ujung pelipit ini akan rapi.

WP_20140801_034 WP_20140801_039

Jika pada keterangan di atas pelipit yang sudah ditekuk selanjutnya dijahit, maka untuk pelipit sekeliling tas laptop tidak saya jahit tetapi saya jahit tangan. Mengapa? karena pelipit ini harus meliuk-liuk mengikuti sekeliling tas laptop sedangkan pada bagian saku, pelipit saya pasang lurus saja. Dengan menjahit tangan maka hasil pelipit bisa lebih rapi dan tidak kelihatan jejak-jejak jahitan. Cara menjahit tangan pada dasarnya sama dengan cara menjahit dengan mesin. Hanya saja dengan jahit tangan kita bisa menjelujuri ujung pelipit sehingga menempel dengan badan tas laptop namun jejak jahitan bisa kita minimalisir dengan cara “mencubit” sedikit saja kain pelipit dan menyembunyikan benang di dalam pelipit itu sendiri. Semoga foto di bawah ini bisa memberi gambaran cara “mencubit” pelipit.

WP_20140802_001 WP_20140802_002

Dan, jadilah tas laptop dengan pelipit di sekelilingnya 🙂

WP_20140802_012Semoga tulisan ini dapat membantu anda belajar memasang pelipit.

Melbourne, 14 September 2014

Salam