Saya kasih tau satu rahasia ya…tapi jangan bilang-bilang suami saya, rahasianya adalah bahwa mas Dian itu eng ing eng dalam ber-crafting. Pernah satu kali saya minta bantuannya menggunting kertas untuk bikin lentera buat anak-anak, ya Allah melas banget wajahnya. Berjuang sebegitu kerasnya menggunting kertas mengikuti pola gambar lentera kwkwkwkw… Crafting bagi beliau adalah siksaan hahahaha…
Nah, kejadian di atas sering kan kita dapati? Kayak sudah jadi mantra bahwa crafting identik dengan gadis cilik, remaja putri dan ibu-ibu rumah tangga. There is no room for boys karena cowok itu gak telaten dan gak sabaran.
Sekarang saya kasih tau lagi beberapa rahasia. Kalo ini bukan satu tapi banyaaaak rahasia.
Rahasia pertama :
Gambar di atas adalah pemenang lomba Melbourne Center for Nanofabrication tahun 2012 karya teman sejawat saya di Center for Microphotonics (CMP), Faculty of Science, Engineering and Technology, Swinburne University of Technology (lengkap kap kap hahaha). Nama teman saya Gediminas Seutinas asal Lithuania. Kami berdua sering bertemu saat bekerja di Nanofabrication Lab. Gambar di atas dinamai “Nano Winter” sama dia (http://www.swinburne.edu.au/engineering/cmp/research_nanolab.php) .
Struktur semacam pohon-pohon itu adalah Nano Needles of Black Silicon. Jadi ceritanya Gediminas melapisi struktur semacam pohon itu dengan molekul-molekul emas. Pohon-pohon itu sendiri adalah silikon hitam. Apa istimewanya? Istimewanya adalah karena ukuran struktur itu sangatlah kuweciiiiiillll…. Anda lihat garis hitam di ujung kanan bawah gambar? segaris itu mewakili 1 micrometer. Jadi bisa anda bayangkan berapa ukuran pohonnya? Tingginya sekitar 5 micrometer sedangkan lebarnya kira-kira cuma 0.2 mikrometer.
Pertanyaannya, bagaimana Gediminas membuat struktur semacam itu? Anda bisa bayangkan betapa njelimet dan ruwet prosesnya. Plus segala eksperimen yang melibatkan nanofabrikasi (pembuatan struktur ukuran nanometer) membutuhkan tingkat kebersihan dan kejelian yang besaaar karena partikel debu satu saja bisa merusak hasil eksperimen.
Mau tau struktur di atas buat apa nantinya? Struktur di atas termasuk dalam sistem panel tenaga surya untuk meningkatkan penyerapan energi matahari dan juga bisa digunakan untuk membunuh bakteri. Plus menjadi bahan sensor dengan kepekaan tingkat tinggi.
Rahasia kedua :
Kalo gambar di atas bukan dari pusat studi kami. Gambar itu saya ambil dari website jurusan Fisika Colorado School of Mines (http://www.mines.edu/Physics_GS). Gambar di atas adalah meja khusus untuk eksperimen yang melibatkan laser. Sinar hijau itu adalah sinar laser yang di”olah” sedemikian rupa dengan berbagai lensa dan apperture. Teman-teman saya banyak bekerja dengan segala keruwetan laser seperti di atas. Sayang kalo saya berkunjung ke lab mereka seringnya gelap jadi gak bisa moto. Ada Jelle dari Belanda, Amit dari India, Mohsin dan Arif dari Bangladesh dan buanyak lagi teman dari Cina maupun Eropa. Mereka mengutak-atik laser untuk mengolah nanodiamond menjadi piranti penyimpan data yang kabarnya bisa menyimpan data sepanjang 100 tahun lebih. Wow…
Segala keruwetan di atas juga bisa digunakan untuk menciptakan superresolution microscope. Tak hanya anda bisa melihat sel tapi bisa sampai melihat distribusi molekul-molekul atau partikel di dalam sel sehingga kita bisa mengikuti reaksi sebuah senyawa dalam sel. Berbagai proyek dengan tingkat kejelian tinggi ini ternyata banyak dikuasai cowok. Jumlah cewek di pusat studi saya mungkin hanya 1/4 dari keseluruhan staff dan pelajar di CMP.
Rahasia ketiga :
Saya pernah ikut kuliah professor Sarah Russel yang mempelajari tentang sistem imun dalam tubuh kita. Salah satu mahasiswanya bernama Mukhammad (cowok dong ya…). Dia mempelajari bagaimana satu sel imun bisa berubah fungsi menjadi sel memori atau sel penyerang penyakit. Dia melakukan eksperimen untuk “mengambil” satu sel ditaruh dalam satu kompartemen khusus dan diamati perkembangbiakkannya. Bagaimana Mukhammad bisa memisahkan atau mengambil 1 sel saja dari kumpulan buanyaaak sel? Pake teknologi yang namanya optical tweezer. Jadi dengan sinar laser sel bisa diarahkan bergerak menjauhi teman-temannya. Again, eksperimen ini butuh ketelatenan tinggi dan kejelian yang super. Silakan melihat bagaimana video tentang optical tweezer saat mengarahkan satu sel di link ini.
Rahasia keempat :
Hampir seperti Mukhammad saya berusaha melihat perkembangbiakan sel dalam jumlah sedikit. Karena sedikit jumlahnya maka saya harus membuat kompartemen dengan ukuran yang mini juga. Ukuran saluran tempat saya mengembangkan sel cuma sebesar sehelai rambut manusia. Bagaimana membuatnya? Melibatkan acara mengintip di balik mikroskop demi mendapat ukuran saluran yang dikehendaki.
Ini hasil karya crafting saya di lab dimana saya akhirnya bisa mengembangbiakkan sel kanker rahim di saluran yang kuweciiilll. Nah…siapakan orang yang punya keahlian membuat kompartemen2 sel super kecil ini? Ada Daniel Day, seorang post doc di center saya yang ikut memberi konsultasi gratis tentang bagaimana saya bisa membuat kompartemen atau bahasa kerennya microfluidic ini. Daniel tentu cowok kan? Oya ini link hasil crafting saya di lab http://www.aimspress.com/fileOther/PDF/biophysics/20150258.pdf
Jadiii…segala rahasia di atas saya buka demi memberi contoh bahwa ketelatenan dan kesabaran itu tidak melulu punya cewek. Cowok pun punya dan bahkan berhasil ber-crafting di lab. Maka dari itu anggapan bahwa cowok takseharusnya ber-crafting itu salah besar. Bahkan kalo boleh saya menyarankan bahwa anak-anak cowok pun mesti dilatih dari kecil supaya jeli dan telaten. Karena di dunia nyata kejelian dan ketelatenan mereka banyak bicara dalam menciptakan berbagai teknologi mutakhir.
Dan suatu hari saya mendengar alunan musik Jawa yang lembut dan mendayu-dayu….serta seorang lelaki yang dengan cekatan memasang kancing bajunya.
Well, kalo gak kesampaian berkarya di lab paling tidak crafting bisalah untuk basic life skill semacam suami tercinta saya di atas kekeke…
Melbourne, 16 Nov 2015
Hope it inspires