Monthly Archives: October 2014

Patchwork, disappearing nine patch

Standard

Post ini untuk mengabadikan bahwa saya pernah semangat bener ber-patchwork ria. Sekarang entah kemana semangat itu hahaha…raib ditelan waktu. Semoga secepatnya bisa nemu kembali secara saya sudah dibelikan mesin quilting ma suami saya. Sayang kalo gak dipake hehehe…

Ini karya patchwork saya yang sudah lebih tertata. Saya sudah pake penggaris khusus patchwork, pake rolling cutter (pemotong kain) dan juga matrasnya. Juga pake kain katun yang cocok untuk karya2 patchwork. Kali ini saya mengambil tema disappering nine patch, hilangnya 9 kotak kotak. Aneh juga kalo di-Indonesia-kan hahaha… Intinya membuat 9 kotak dengan dihiasi dengan bingkai. Kalo dalam bahasa Inggris bingkai ini namanya “sash” sedangkan kotak-kotaknya dinamakan “charm pack”. Lebar bingkai yang saya pakai kali ini 1,5 inch sedangkan dimensi charm pack adalah 5 x 5 inch. Biasanya ada paket charm pack yang bisa beli jadi. Kain-kain sudah dipotong 5 x 5 inch jadi kita tinggal menjahitnya. Tapi saya tidak beli paket charm pack ini karena mahal kwkwkw….saya bikin saja sendiri dari segala macam kain perca yang saya punya. Asal bisa memenuhi ukuran 5 x 5 inch.

 WP_20140118_001 WP_20140118_003

Di foto sebelah kiri terlihat peralatan patchwork saya. Ada matras berwarna hijau yang sudah dilengkapi garis-garis per 1 cm. Ada penggaris patchwork yang juga dilengkapi ukuran. Khusus untuk penggaris kotak ini ukuran yang tertera adalah inch karena ukuran yang umum dipakai di Australia adalah inch. Di atas penggaris dan kain ada rolling cutter atau pemotong kain. Bentuknya seperti pemotong pizza. Jadi untuk memotong kain kita tinggal mendorong rolling cutter dan pisau bundar di dalamnya akan memotong kain seperti yang kita inginkan. Di foto sebelah kanan terlihat potongan 5 x 5 inch yang sudah saya buat.

WP_20140118_004

Nah, jadi sudah kotak-kotak 5 x 5 inch dan bingkai berupa kain hitam panjang dengan lebar 1,5 inch

WP_20140118_005

Tiga kotak kain digabung dengan 2 bingkai di antaranya. Jangan lupa selalu menyetrika hasil jahitan supaya hasil jahitan rapi dan datar

Setelah jadi 3 baris terdiri dari 3 kotak kain, kita gabungkan tiga baris ini dengan bingkai. Foto di bawah ini memperlihatkan bingkai yang lebih panjang menggabungkan 2 baris terdiri dari 3 kotak kain. Jangan lupa disetrika setiap kali selesai menggabungkan kotak-kotak ya..

WP_20140118_009 WP_20140118_006

Sampai tahap ini patchwork bisa dibilang sudah jadi, dinamakan nine patch. Jika anda lebih menyukai bentuk seperti ini maka patchwork sudah jadi tinggal dikembangkan sebesar dimensi yang anda suka.

Tapi jika anda ingin memberi variasi, maka kita bisa melakukan modifikasi bagaimana cara menata kotak-kotak tersebut. Salah satu modifikasi ini dinamakan disappearing nine patch. Cara membuatnya adalah dengan memotong tepat di tengah-tengah 9 kotak yang sudah kita buat. Jadi kita potong di tengah baik horisontal maupun vertikal. Jadi kita akan punya 4 kotak yang lebih kecil dari gabungan 9 kotak.

WP_20140118_007 WP_20140118_008

Lalu kita atur ulang kotak-kotak tadi. Saya membuat 2 x gabungan 9 kotak lalu saya potong di tengah-tengahnya. Kini saya punya 8 kotak. Delapan kotak tadi saya atur sedemikian rupa sehingga garis-garis bingkai tidak bertemu dan membentuk garis lurus. Juga saya atur agar kotak-kotak dengan  motif yang sama tidak bertemu.

WP_20140118_010

Dan setelah beberapa kali membuat gabungan 9 kotak dan menata ulangnya, maka saya punya lembaran patchwork ukuran sekitar 2 x 2 meter. Rencananya saya akan memakai lembaran ini untuk pembungkus quilt (selimut hangat) di rumah. Tapi belum kesampaian sampai sekarang hehehe…

WP_20140119_002

Bayangkan betapa ramainya nanti kasur saya dengan adanya pembungkus quilt bertema campur-campur seperti ini. Ya gapapa lah namanya juga memanfaatkan segala kain yang ada kwkwkw….

Melbourne, 18 Oct 2014

Salam

Zain, the cute small potato

Standard

Baru-baru ini dapat pesenan dari teman saya Desi Maulina. Cukup menantang project kali ini, membuat kostum untuk anak-anak. Saya belum pernah sekalipun membuat kostum untuk anak-anak. Juga belum nemu bagaimana step by step membuatnya. Ubek-ubek di google masih saja belum nemu yang pas dengan yang saya inginkan. Akhirnya dengan berbagai cara improvisasi sana sini jadi deh kostumnya.

Kostum kali ini bertema Small Potatoes. Ini karena si birthday boy nge-fans bener ma kartun Small Potatoes. Katanya bisa tertegun tak berkedip kalo nonton film ini. Maka mamanya Zain kontak saya untuk memesan kostum Small Potatoes. Desi ingin Zain menjadi the potatoes di hari ulang tahunnya yang baru 1 tahun hehehe…

Cari-cari ke toko kain saya dan Desi gak bisa nemu kain yang cocok bener dengan warna kartun the kentangs itu. Jadilah warna coklat tua yang kita pakai. Saya kali ini belum bisa menuliskan step by step pembuatan kostum ini karena waktu bikin masih harus perang lahir batin mengutak atik kain jadi belum pe de kalo bikin tutorialnya. But anyway, pengen pamer aja bahwa finally tantangan bikin kostum anak itu bisa terjawab. Kostum ini terbuka di bagian belakangnya dan saya pasang kancing jepret. Ini supaya anak mudah memakainya dan masih bisa bergerak bebas.

So here it is, the cute birthday boy Zain dengan Small Potatoes costume-nya 🙂

10726750_10152514598916799_1455946189_n

The costume, ada lapisan dalamnya pake kain katun yang nyaman di kulit anak-anak. Bagian bawah kostum di isi busa sehingga kostum menggelembung membentuk kentang. Di bagian pundak saya pasang daun-daunan dari kain flanel

10353565_10153303000911632_4099552475514974635_n10710807_10153303001076632_3825754598978711815_n

Ini Zain dengan Mom and Dad. Tak lupa kue ulang tahun yang bertema Small Potatoes 🙂

Melbourne, 17 Oct 2014

Salam dari the happy penjahit 🙂

 

Dilly and Gilly, buat Aretha dan Arrayah

Standard

Aha…another visit from those young ladies. Kalo dulu saya dapat kunjungan dari Khadija maka kali ini saya dapat kunjungan dari Aretha dan Arrayah. Dua nona manis tetangga sebelah. Waktu itu mereka play date di rumah. Dan bisa ditebak, we made craft together. Yay…

Aretha dan Arrayah dua kakak beradik yang sama-sama tinggal di Mitchell Street sini seperti saya. They know that in Tante Zu’s house there are so many crafty stuffs. Aretha hepi benar kalo main ke rumah saya karena dia hobi banget bikin pernak pernik craft.  And that afternoon we made Dilly and Gilly.

Who are Dilly and Gilly? dua boneka monster seperti punya Khadija. Cuma beda penampakan. Aretha dan Arrayah kompak memilih bentuk boneka yang sama hanya saja warnanya berbeda. Meet the pinky Gilly and Purple Dilly.

Basic pembuatan boneka ini sama dengan Prudence dan Martha. Yang berbeda mereka pake rok. Jadi sama persis dengan cara membuat dua boneka monster lainnya. Langkah-langkahnya :

1. Siapkan pola sesuai bentuk dan besar boneka yang diinginkan 

WP_20140413_001 WP_20140413_002

Ini dia aretha sedang menyiapkan pola untuk membuat Dilly dan Gilly

Sedangkan Arrayah memilih-milih kain pilihannya.

WP_20140413_003

2. Potong kain flanel sesuai pola yang disiapkan

WP_20140413_005

Arrayah sedang memilih kancing yang dia sukai untuk dipasang di wajah Gilly. Potongan kain yang diperlukan untuk boneka ini terdiri dari bagian badan atas ,bagian badan bawah termasuk kaki dan sepasang tangan. Ketiga bagian ini kita siapkan masing-masing dua lembar untuk bagian depan dan belakang. Sedangkan untuk bagian depan kita siapkan bulatan untuk muka dan dua buah mata yang berbentuk bunga. Bagian muka saya jahit zig zag supaya menempel ke bagian muka boneka. Sedangkan mata saya tempelkan ke wajah boneka dengan bantuan kancing.

WP_20140413_026
Ini foto Aretha saat mengisi boneka. Coba anda perhatikan ada bagian atas boneka yang berwarna ungu, bagian bawah menyatu dengan kaki berwarna kuning dan sepasang tangan berwarna biru.

3. Jahit bagian depan dan belakang masing-masing bagian.

Balik dan gunting bagian pinggir jahitan seperti di foto berikut ini :

WP_20140413_006

Ini adalah gambar bagian tangan yang sudah dijahit bagian depan belakangnya. Setelah dijahit pinggiran jahitan dipotong segitiga kecil-kecil sebelum dibalik. Fungsi guntingan ini untuk memperhalus bentuk saat tangan dibalik dan diisi busa. Jika tidak digunting maka kain sisa jahitan di dalam tidak akan bisa tertekuk dengan luwes dan bentuk tangan tidak akan terbentuk dengan bagus. Jadi jangan lupa untuk selalu menggunting pinggiran jahitan di semua bagian tubuh boneka supaya saat dibalik akan terbentuk dengan bagus. Pastikan guntingan tidak menggunting jahitannya. Kalo tergunting bisa lepas deh jahitannya.

4. Isi bagian badan, tangan dan kaki boneka dengan busa.

WP_20140413_024 WP_20140413_023       WP_20140413_015 WP_20140413_014

5. Siapkan rok untuk boneka.

Membuat rok boneka gampang saja. Siapkan kain segiempat dengan panjang dan lebar disesuaikan dengan lingkar badan boneka dan panjang rok yang diinginkan. Karena rok ini nantinya dipasangi karet maka panjang segiempat cukup besar supaya kain bisa berkerut-kerut. Kelim bagian bawah dan atas rok. Isi keliman bagian atas rok dengan karet. Jadi deh roknya.

WP_20140413_019 WP_20140413_018

WP_20140413_034 WP_20140413_033 WP_20140413_032 WP_20140413_031 WP_20140413_030

So, now Aretha and Arrayah have new friend, Dilly and Gilly. Hope you all get along well girls 🙂

Melbourne, 17 Oct 2014

Salam