Akhirnya saya ikut gerakan Yarn Bombing, sebuah gerakan membuat karya dari benang yang membawa sebuah pesan sosial. Saya ikut 5000 POPPIES PROJECT.
Awalnya saya terkesima melihat permadani terbuat dari buanyaaak bunga-bunga poppy dari benang. Waktu itu seperti biasa saya transit di Flinders st station untuk selanjutnya naik kereta jurusan Lilydale, Blackburn atau Belgrave menuju kampus saya di Glenferrie. Sesaat turun dari tram mata saya tertumbuk pada bentangan permadani merah yang menutupi pelataran Federation Square di depan Flinders st station. Wow…
Beruntungnya saya nemu mas-mas gundul-gundul dari Indonesia yang sedang study tour di Melbourne saat itu. Jadi bisa minta tolong difotoin bareng bunga-bunga tersebut *grin*
Nah, penasaran saya ingin ikut terlibat dalam proyek tersebut. Sebelumnya sempat saya melihat ibu-ibu sedang merangkai bunga-bunga poppy dari benang menjadi permadani di Town Hall Melbourne. Waktu itu saya tidak tau untuk apa bunga-bunga tersebut. Ternyata bunga-bunga poppy ini dibuat untuk memperingati Anzac Day. Anzac Day itu semacam hari pahlawan di Australia sini. Mereka memperingati keberangkatan pasukan Australia dan New Zealand untuk membantu Inggris dalam perang khususnya perang dunia I.
Tak dinyana beberapa bulan kemudian saya melihat lagi kegiatan bertema poppy ini di Federation Square. Sama seperti sebelumnya, ketika transit di Flinder st station saya melihat ibu-ibu asyik merajut membuat bunga-bunga poppy. Ikutlah saya dalam kegiatan itu. Carol dan Susan, dua ibu yang menjadi pegiat 5000 poppies project ini mengajari saya bagaimana membuat bunga poppy.
Dari situlah saya terlibat dalam gerakan 5000 poppies.
Ternyata gerakan ini diinisiasi oleh Lynn Berry dan Margaret Knight. Keduanya adalah seniman yang telah lama berkutat dengan rajut-merajut. Orang tua Lynn dan Marg sama-sama ikut terlibat perang dunia kedua di PNG dan Eropa. Tahun 2014 mereka membuat 120 rajutan bunga poppy yang ditancapkan di 14/32nd batallion’s tree in the Avenue of Honour di monumen Shrine of Remembrance untuk mengenang ayah mereka. Beberapa orang ternyata tertarik bergabung membuat poppy. Tak hanya satu tapi buanyaaak termasuk saya.
Akhirnya gerakan membuat poppy ini dilanjutkan sampai terkumpul 100.000 bunga poppy yang dijadikan permadani dan dipajang di Federation Square di tahun 2015. Kini gerakan ini mengusung pesan sebagai wujud penghargaan kepada semua pihak yang telah terlibat dalam perang, konflik maupun usaha menciptakan perdamaian dunia. Tak hanya dari Australia, tetapi juga dari berbagai belahan dunia lain bunga-bunga poppy terus berdatangan.
Sampai kemudian target gerakan ini direvisi. Tak lagi di Melbourne, bunga-bunga poppy akan dibawa dan digelar di RHS Chelsea Flower Show 2016 di London bulan Mei tahun ini. Selain dijadikan permadani, bunga poppy juga akan ditancapkan di tanah mengenang kembali munculnya bunga poppy sesaat setelah perang dunia I berakhir.
Di bawah ini gambaran bagaimana nantinya permadani bunga poppy digelar di Inggris.
Saya sendiri waktu itu berpikir bahwa perang seharusnya diakhiri. Tak hanya kita mengenang semua pihak yang terlibat (baik lawan maupun kawan) tapi sudah selayaknya kita menjaga perdamaian. Perang akan membawa kesusahan untuk siapapun. Di kancah perang sebenarnya sudah hilang siapa kawan siapa lawan saat seseorang meregang nyawa. Pun tak terkira kesedihan keluarga yang ditinggalkan dan kerusakan yang ditimbulkan.
Berbekal keinginan tersebut saya ajak teman-teman untuk bergabung dalam gerakan ini. Selain sebagai usaha menjaga perdamaian, kami ingin menunjukkan bahwa Islam tidaklah selalu identik dengan terorisme dan perang. Kami menyampaikan ketertarikan untuk terlibat sekaligus menyampaikan pesan bahwa kami perduli pada korban perang dan ingin perdamaian tetap terjaga. Islam is peace.
Lynn Berry dan Susan McDougall menyambut baik niatan kami. Minggu kemaren kami berkumpul di MPavillion Queen Victoria Garden untuk saling belajar merajut sekaligus berbincang-bincang. Pada kesempatan itu kami serahkan 221 bunga poppy dari tim PAisyah dan 80 bunga poppy dari tim teman-teman di Perth di bawah komando Mbak Niniel. Poppy kami melengkapi 300 ribu bunga poppy yang sudah terkumpul sampai saat ini.
To all crafter dari PAisyah Ima Ilmi, Ima Galur, Hani, Lia, Lina, Sekar, Josi, Anisah, Illian, Dharma, Dewi, mbak Niniel dan tim (Mbak Tris dan rekan rekan dari Perth) bravo tim!!. Semoga tersampaikan pesan kita.
Dan spesial untuk mbak Niniel matur nuwun sanget sudah diajari rajut merajut.
Blog gerakan 5000 poppies ada di sini https://5000poppies.wordpress.com/
Melbourne, 25 Januari 2016
Salam