Bunga tulip dari kain

Standard

Bunga itu memang kecintaan deh..sukaaaa banget ma bunga. Pas bedrest menjelang lairan saya sudah mati gaya bosan gak ngapa-ngapain. Akhirnya saya duduk bikin bunga tulip memanfaatkan potongan2 kain pemberian tacik penjual daster malangan. Beliau baik hati banget memberi kami potongan kain.

Tutorial cara bikin bunga tulip ini banyaaaak di youtube. Saya pilih yang ini  https://youtu.be/HCcegOI59hY. Untuk batangnya saya gunakan sedotan. Ternyata gak bisa tegak bagus kalo hanya sedotan. Akhirnya sedotannya saya isi tusuk sate. Jadi bikinnya sama persis kayak di link youtube itu cuma setelah jadi saya isi sedotannya ma tusuk sate. Tembus sampe ke bunganya. Jadi lebih mudah dirangkai di vas karena bisa berdiri tegak. Kalo cuma sedotan bunganya jadi terlalu berat dan nunduk gak bagus deh. Vasnya diisi beras dan bunga dirangkai. 

Untuk daun saya tidak bikin di tiap bunga. Hanya separuh yang saya beri daun supaya tidak terlalu penuh vasnya. Jadi deh bunga kecintaan. Seri oranye udah jadi sedangkan seri pink sedang dikerjakan. Cantik kaaan?

About zubaidahningsih

Hi, welcome to my page. Saya adalah seorang pecinta pernak pernik kerajinan tangan terutama yang berkaitan dengan jarum atau yang dikenal dengan istilah “ndondomi” dalam bahasa Jawa. Menjahit, menyulam, menempel dan berbagai kerajinan tangan lainnya kecuali mencopet kekekeke…Saya pertama kali mengenal benang dan jarum saat TK, umur 5 tahun. Ketika itu saya membantu ibu yang bekerja sebagai penjahit konveksian. Tugas saya adalah menggunting benang2 bekas jaitan dan memasang kancing. Setelah itu karir menjahit saya mulai beranjak dari hanya mengelim pinggir saputangan, menyulam, menjahit boneka sampai akhirnya membuat baju. Saya pernah kursus menjahit kelas dasar sampai akhirnya mendapat sertifikat untuk boleh membuka kursus menjahit dari Departemen Tenaga Kerja. Tapi setelah itu berhenti kursus dan belajar otodidak dari youtube maupun buku2. Mengapa saya suka menjahit? Karena ibu saya seorang penjahit, yang bisa bertahan hidup di tengah kesulitan ekonominya dengan menjahit. Ibu berprinsip bahwa beliau harus membekali anak2 demi masa depannya. Jika tidak mampu membekali dengan yang lain, maka minimal ibu membekali dengan ketrampilan jahit menjahit demi kelangsungan hidup saya. Harapan orang tua yang so simple yet so meaningful, karena pada akhirnya ternyata saya jatuh cinta dan sangat mencintai jahit menjahit. And indeed, menjahit kini menjadi bagian dari hidup saya. Dan coba anda amati di sepanjang tubuh anda, minimal ada jahitan di situ, entah di baju, sepatu, tas, kerudung bahkan…di tubuh jika anda pernah operasi hehehehe. See…jahitan itu adalah bagian dari kehidupan semua manusia. Selain menjahit, saya juga seorang dosen Jurusan Kimia di Universitas Brawijaya Malang. Juga seorang peneliti di bidang Biophoton, Biophysics, Cell Signalling dan Soft Condensed Matter. So, welcome and enjoy my busy crafty little world. Salam, Zubaidah Ningsih

Leave a comment